Selasa, 26 Mei 2009

Kamis, 21 Mei 2009

Makam Bangsawan Melayu

Makam atau kompleks makam dapat dikaji dari berbagai kajian. Ada yang mengkaji makam (terutama nisan makam) berdasarkan tipologi, keletakannya pada suatu bentang alam tertentu, letak geografis, dan bahan. Nisan makam di Indonesia berdasarkan atas tipologinya menurut Hasan Muarif Ambary (1984) dapat dibagi menjadi tipe Aceh, tipe Demak-Tralaya, tipe Bugis-Makassar, dan tipe Ternate-Tidore. Berdasarkan atas keletakannya, ada makam yang terletak di dataran rendah dan dataran tinggi. Sementara itu, berdasarkan atas letak geografinya, makam ada yang berada di daerah pesisir atau pantai dan pedalaman.

Makam dapat juga dikaji dari bahan baku penyusunnya. Berdasarkan data makam di Indonesia, bahan makam (terutama nisan) dapat dibagi menjadi: bahan kayu (jati, unglen, besi), batu (andesit, kapur, pasir, granit, marmer), dan logam (kuningan, perunggu) (Ambary,1998:18). Kebanyakan makam terbuat dari bahan kayu dan batu andesit atau batu kali. Tidak banyak bahan baku makam yang terbuat dari batu karang. Makam dari bahan batu karang inilah yang akan kita bahas dalam tulisan ini. Sebagai data diambil contoh makam yang terdapat di kompleks makam Bangsawan Melayu di Mentok, Pulau Bangka.

Makam di Mentok

Kompleks makam Bangsawan Melayu terdapat di sekitar benteng tanah Kota Seribu. Lokasi kompleks makam lebih tinggi dibanding dengan tanah di sekitarnya. Secara administratif, kompleks makam ini terletak di Desa Keramat, Kelurahan Tanjung, Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat. Secara astronomis kompleks makam berada pada 03˚ 45’ 40,9’’ LS dan 102˚ 44’ 1,5’’ BT. Kompleks makam hanya berjarak sekitar ratusan meter dari pantai (Selat Bangka)

Di samping sebagai komleks makam Bangsawan Melayu, di sekitar kompleks makam ini dimanfaatkan juga sebagai makam umum. Tokoh-tokoh yang dimakamkan pada makam ini adalah Keluarga Siantan yang berjumlah delapan orang. Kedelapan tokoh tersebut adalah:

1. Abang Pahang (Datuk Tumenggung Dita Manggala),

2. Istri Abang Pahang,

3. Encik Wan Abdul Jabar (mertua Sultan Mahmud Badaruddin I),

4. Encik Wan Akup (saudara sepupu Sultan Mahmud Badaruddin I),

5. Encik Wan Serin (saudara sepupu Sultan Mahmud Badaruddin I),

6. Abang Ismail,

7. Abang Muhammad Tayib (anak Abang Ismail bergelar Kartawijaya), dan

8. Syekh Habib (utusan Sultan Palembang).

Dari kedelapan makam tersebut, terdapat dua (nisan) makam yang mempunyai tulisan Arab Melayu, yaitu makam Abang Pahang dan Abang Muhammad Tayib. Pada nisan makam bagian kepala (utara) Abang Pahang terdapat tulisan:



wafat kepada,

12 hari bulan,

Safar malam ahad,

1252.

Selanjutnya pada bagian kaki (selatan) terdapat tulisan:

datuk,

alamat,

pemegang buyut,

Bangka.



Arti semua tulisan tersebut “Wafat pada tanggal 12 bulan Syafar tahun 1252 Hijriah, yang dihormat Datuk Tumenggung Dita Manggala”. Nisan dihias dengan sulur-suluran dan jiratnya disusun berundak empat dan tidak memiliki hiasan. Ukuran jirat makam 217 x 77 cm.

Nisan bagian kepala (utara) makam Abang Muhammad Tayib pada salah satu sisinya terdapat tulisan Arab yang menyebut nama Abang Muhammad Tayib Kartawijaya, sedangkan ketiga sisi lainnya dihias dengan motif bunga. Nisan sebelah selatan (kaki) terdapat hiasan pada keempat sisinya.

Jirat dan nisan makam di kompleks makam ini banyak dibuat dari batu karang. Ragam hias nisan dan jirat berupa hiasan tulisan Arab, tumpal, sulur-suluran, dan garis-garis lengkung. Secara umum terdapat dua tipe nisan yang terdapat di kompleks makam Bangsawan Melayu, yaitu tipe Demak-Tralaya dan tipe Aceh beserta variasinya (Novita, 2001:17 -- 18).

Di Mentok juga terdapat kompleks makam lain, yaitu kompleks makam Hario Pakuningprang dan makam Belanda. Kedua makam tersebut terbuat dari batu granit dan marmer (Setyorini,1997: 20 -- 22).

C. Pembahasan

Adaptasi secara umum sering diartikan sebagai proses yang menghubungkan sistem budaya dengan lingkungannya (Kaplan,1999:112). Dalam arti lebih sempit adaptasi dapat ditafsirkan sebagai usaha manusia untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Faktor lingkungan berperan penting dalam mengubah perilaku manusia. Salah satu bentuk penyesuaian manusia terhadap lingkungannya adalah usaha manusia untuk mencari bahan baku dalam membuat hasil budayanya. Makam adalah salah satu hasil budaya manusia yang berkembang pada masa islam.

Sebagai hasil budaya, dalam proses pembuatan makam tentunya harus memperhatikan beberapa faktor sebelum makam dibentuk. Di antara beberapa faktor tersebut antara lain kaidah-kaidah normatif Islam tentang pemakaman, dan bahan baku. Bahan baku makam sebagai salah satu faktor pembuatan makam tidak dapat dipisahkan dengan faktor lingkungan keberadaan makam.

Makam yang terdapat di daerah pantai atau dataran rendah kemungkinan tidak sama dengan yang terdapat di pedalaman atau dataran tinggi karena faktor lingkungannya juga berbeda. Bahan baku pembuatan makam (nisan) lebih cenderung memanfaatkan bahan baku yang tersedia di sekitarnya yang lebih dekat, dibanding dengan memanfaatkan bahan lain yang lebih jauh, meskipun mempunyai tingkat keawetan yang lebih tinggi. Makam di daerah pantai akan lebih banyak memanfaatkan bahan baku yang banyak terdapat di pantai, misalnya batu karang. Makam di dataran tinggi akan lebih banyak memanfaatkan batu andesit atau batu kali yang banyak tersedia di daerah tersebut. Makam di dataran rendah dan banyak terdapat pohon kayu, akan memanfaatkan kayu sebagai bahan baku.

Makam di kompleks makam Bangsawan Melayu banyak yang dibuat dari bahan batu karang, baik untuk pembuatan bagian nisan maupun jirat makam. Sebetulnya di daerah Mentok juga tersedia bahan baku batu andesit yang terdapat di Bukit Menumbing dan kayu yang berasal dari beberapa jenis pohon di sekitar Mentok. Akan tetapi bahan batu andesit dan kayu bukan menjadi pilihan utama dalam pembuatan makam di Mentok.

Berdasarkan atas pengamatan di lapangan, ternyata di pantai (Selat Bangka) banyak terdapat batu karang. Lokasi kompleks makam dengan pantai lebih dekat dibanding dengan Bukit Menumbing atau sumber bahan baku kayu. Alasan faktor kedekatan sumber bahan baku dengan lokasi makam rupanya menjadi pertimbangan utama untuk menentukan bahan baku makam di Mentok menggunakan batu karang dibanding batu andesit atau kayu. Batu karang yang banyak terdapat di pantai memudahkan pembuat makam untuk menambangnya dan menggunakannya sebagai bahan baku makam. Untuk menambang batu karang dan memanfaatkannya sebagai bahan baku makam lebih sedikit menyita enegi dibanding jika harus mengambil bahan baku lain di tempat lain yang jauh lebih banyak menguras energi untuk mendapatkannya.

Rupanya batu karang bisa dibentuk menjadi berbagai bentuk sesuai dengan yang dikehendaki si pembuatnya. Terbukti di kompleks makam Bangsawan Melayu terdapat beberapa jirat dan nisan makam yang mempunyai bentuk dan ragam hias tertentu. Jirat makam berbentuk segiempat dengan berbagai variasinya merupakan bentuk yang umum, sedangkan nisan makam secara umum berbentuk tipe Aceh dan tipe Demak-Tralaya dengan berbagai variasinya.

Dengan berkembangnya kedua tipe nisan tersebut dapat diketahui budaya yang mempengaruhinya. Tokoh yang dimakamkan berkaitan erat dengan Palembang, sedangkan berdasarkan tipologinya nisan makam di Palembang banyak mendapat pengaruh Demak dan Aceh. Maka, sangatlah tidak aneh apabila nisan di Mentok banyak mendapat pengaruh dari Palembang. Secara politis Pulau Bangka merupakan bagian dari kekuasaan Kesultanan Palembang Darussalam.

Selanjutnya ragam hias tulisan Arab, tumpal, sulur-suluran, dan garis-garis lengkung terdapat pada makam beberapa tokoh yang dimakamkan di sana. Semakin tinggi kedudukan seorang tokoh, maka ragam hias makamnya semakin raya dibanding dengan tokoh lain yang lebih rendah kedudukannya. Hal ini berlaku umum, bahwa makin raya ragam hias makam seorang tokoh makin tinggi status sosialnya.(Dari Berbagai Sumber) Video Alif

Rabu, 20 Mei 2009

Koran Bangka Tempoe Doeloe

Tahun 1950-1960-an Bangka sudah menerbitkan Surat Kabar PENJULUH dan SULUH BANGKA

Minggu, 17 Mei 2009

PERSI BABAR vs PERSIPAS

Jumat, 15 Mei 2009

PERSI BABAR VS PS BATENG 2-1

Kompetisi PSSI Babel U-18
Persibel Dihajar PS Persipas 1-0
PS Bateng Ditaklukkan Persibabar 2-1
MUNTOK – Tampaknya Persibel harus mengakui kehandalan Persipas, hal ini dibuktikan dalam kompetisi PSSI Babel U-18 di stadion Bina Jaya Muntok Kabupaten Bangka Barat (Babar) Jumat (15/5) kemarin Persibel dihajar Persipas 1-0. Skor Persipas sendiri disumbangkan nomor punggung 12 Isbandi di menit 72 walaupun dengan bersusah payah berusaha membobol gawang Persibel yang dijaga ketat M Faisol Hoffi.
Skor tersebut tidak berubah setelah wasit Ishar meniup peluit panjang, dengan skor tersebut Persipas berhasil masuk final yang akan dilakukan Minggu (17/5) mendatang. Dalam pertandingan partai pertama ini bermain cukup fair sehingga tidak ada pelanggaran untuk itu tidak ada pemain yang mendapatkan kartu kuning.
Dalam pertandingan partai kedua, antara PS Bateng melawan Persibabar berlangsung cukup sengit dan kali ini Persibabar lebih beruntung dibandingkan pada saat melawan Persipas. Dalam pertandingan ini Persibabar berhasil mengalahkan PS Bateng dengan skor 2-1, skor untuk Persibabar disumbangkan nomor punggung 17 Bayu Hanggara di menit ke 9 lewat tendangan langsung di luar kotak pinalti. Pada pertandingan partai kedua ini wasit mengeluarkan 2 kartu kuning kepada PS Bateng kepada Maisaroh dimenit ke 8 dan Mario Juni dimenit ke 42.
Dimenit ke 30 penyerang Persibabar lewat Pranto Rumpes kembali berhasil menyumbangkan skor dengan membobol gawang PS Bateng yang dijaga ketat Randika Fasha. Pertandingan yang disaksikan ratusan penonton yang sebagian besar seporter Persibabar ini ternyata tidak menyusutkan semangat PS Bateng karena di menit ke 68 gawang Persibabar yang dijaga Sulaiman Effendi berhasil dijebol melalui tendangan kaki pemain PS Bateng dengan nomor punggung 17 Rully Martin.
Skor tidak berubah 2-1 untuk Persibabar setelah wasit Sapri meniup peluit panjang bertanda berakhirnya pertandingan. Dengan demikian pertandingan semi final ini dimenangkan oleh Persipas untuk pool B dan Persibabar pool A. sedangkan final antara kedua kesebelasa ini akan berlangsung Minggu (17/5) pukul 15.30 WIB.

Kantor Bupati Bangka Barat

Kantor Bupati Bangka Barat terletak di Komplek Perkantoran Terpadu Km4 Jl.Raya Muntok Pangkal Pinang .

Rabu, 13 Mei 2009

Bupati Resmikan Pondok Arafah

Bupati Bangka Barat H Parhan Ali, Rabu 13 Mei 2009 meresmikan pondok Arafah di jalan Raya Peltim.Pembukaan pondok Arafah ini bertepatan dengan hari ulang tahun ke 40 bapak H Sampurno sang pemilik pondok bokso kepala sapi.

Gasing

Minggu, 10 Mei 2009

Pembukaan Kompetisi Sepak Bola U18

PERSI BABAR VS PERSI BANGSEL

Bangka Barat Babak Belur

Video diambil lokasi penambangan timah di Dusun Biat desa Air Putih, Minggu 10 Mei 2009.

Kompetisi Sepak Bola U18

Sabtu, 09 Mei 2009

Jumat, 08 Mei 2009

KOMPETI SEPAK BOLA USIA 18

SAKSIKAN KOMPETISI SEPAK BOLA USIA 18 TAHUN SE PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG DI LAPANGAN SEPAK BOLA BINA JAYA PADA TANGGAL 10 MEI HINGGA 16 MEI 2009.KOMPETISI INI AKAN DIIKUTI OLEH PSSI BANGKA BARAT, BANGKA TENGAH, BANGKA SELATAN, PANGKAL PINANG,PSSI BANGKA DAN PSSI BELITUNG

Tanjung Kalian Wisata Bangka Barat

Rabu, 06 Mei 2009

Kades Kayu Arang Seleweng Pupuk Subsidi

MUNTOK - Kades Kayu Arang Kecamatan Kelapa Kabupaten Bangka Barat (Babar) AM (52) yang ditetap tersangka oleh penyidik Polres Babar karena diduga menyelewengkan 46 karung pupuk bersubsidi masih bisa menghirup udara segar karena tidak ditahan. Selain bisa menghirup udara segar AM juga masih melakukan aktifitasnya selaku Kades sampai ada keputusan tetap dari pengadilan bersalah atau tidak.
Kapolres Babar AKBP Suharjo mengatakan bahwa Kades Kayu Arang AM tidak ditahan pihaknya karena kooperatif dalam pemeriksaan, tidak menghilangkan barang bukti, tidak mengulangi perbuatannya dan tidak melarikan diri. Suharjo menambahkan dari kasus ini 3 orang sudah ditetapkan sebagai tersangka dan 2 orang yakni sopir truk dan pembeli,”kita tidak menahan Kades karena sudah melalui beberapa pertimbangan yakni kooperatif dalam penyidikan, tidak menghilangkan barang bukti dan tidak melarikan diri, kita juga masih praduga tak bersalah,”ucap Suhrjo Rabu (8/4) kepada wartawan di ruang kerjanya.
Dari berita yang pernah dilansir harian ini sebanyak 46 karung pupuk bersubsidi dari PT Pupuk Petrokimia Geresik diduga diselewengkan Kades Kayu Arang Adir Mahruf (52), penyelewengan tersebut terungkap setelah mobil truk pengangkut pupuk diberhentikan anggota Polsek Kelapa Rabu (25/3) sekitar pukul 19.30 WIB di jalan Padat Karya Kelapa. Setelah diberhentikan ternyata truk yang dikemudikan Handre alias Ocok tidak bisa menunjukan dokumennya dan guna penyidikan truk, pupuk dan sopir diamankan di Polres Babar.
Dari hasil penyidikan yang dilakukan Polres Babar pelaku membawa 46 karung pupuk bersubsidi dengan berat masing-masing 50 kg dengan jenis Za sebanyak 12 karung dan Super Posfor 34 karung hendak dijualkan kepada orang lain diluar Kecamatan Kelapa. Sedangkan pupuk bersubsidi tersebut seharusnya diperuntukan untuk kelompok tani Kecamatan Kelapa namun oleh Kades pupuk Za tersebut dijualkan dengan harga Rp7500 seharusnya Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp57.500/karung, pupuk Super Posfor dijual Rp100 ribu sedangkan HETnya Rp82.500 dan dari hasil penjualan pupuk tersebut rencananya akan disumbangkan dalam pembangunan masjid.
“Tersangka ini melanggar Kep Menperindag RI No 21/M/DAG/PER/VI/2008 tentang pengadaan pupuk bersubsidi sector pertanian dan dijerat UU RI No 31 tahun 1999 tentang pemberantasan korupsi. Sedangkan pupuk ini didapatkan KAdes dari pengecer resmi dan dijualkan bukan kepada kelompok tani yang sudah ditunjuk dan karena itu Kades sudah menyalahgunakan wewenang,”ucapnya
Bupati Sampaikan LKPj 2008
Anggota Dewan Banyak Yang Lesu
MUNTOK – Bupati Bangka Barat (Babar) Drs H Parhan Ali MM Kamis (16/4) kemarin menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) tahun 2008 yang dipimpin Ketua DPRD H Rozali, dalam penyampaian dihadapan 23 dari 25 anggota DPRD berjalan lancar walaupun hampir semua anggota dewan hadir tetapi kelihatan ada beberapa anggota dewan lesu. Lesunya beberapa anggota dewan tersebut dimungkinkan karena kelelahan mengikuti perkembangan perolehan suara dalam Pemilu 9 April yang lalu atau yang bersangkutan tidak terpilih kembali.
Dalam sambutannya Bupati mengatakan realisasi pendapatan daerah pada tahun anggaran 2008 sebesar Rp403.592.319.855,29 atau meningkat sebesar 20,76 % dari target sebesar Rp334.199.087.044,69 yang diperoleh melalui pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain pendapatan yang sah. Secara total keseluruhan berjumlah Rp26.687.545.513,76 atau meningkat sebesar 20,08 % dibandingkan tahun 2007 sebesar Rp22.224.342.777,85 dan pada tahun 2008 Pendapatan Asli Daerah (PAD) memberikan kontribusi terhadap pendapatan daerah sebesar 6,61 %.
Anggaran belanja daerah yang dialokasikan dalam APBD Babar 2008 setelah perubahan sebesar Rp437.188.617.977,60 yang dialokasikan untuk belanja langsung dan belanja tidak langsung secara proporsional. Belanja langsung dialokasikan sebesar Rp295.103.132.311,87 atau sebesar 67,51 % dari total APBD. Belanja langsung sebagian besar dianggarkan untuk membiayai kegiatan peningkatan infrasturktur dan prasarana umum, pendidikan dan kesehatan. Sedangkan belanja tidak langsung sebesar Rp142.015.485.665,73 atau sebesar 32,49 % dari sisi alokasi anggaran,” ini tercermin bahwa belanja langsung pada tahun anggaran 2008 telah dialokasikan dalam jumlah yang cukup ideal dibandingkan dengan belanja tak langsung, hal ini menunjukan keseriusan , komitmen dan konsensitas Pemda dan dewan dalam melakukan upaya percepatan pembangunan di Babar,”ucapnya.
Dari sisi realisasi anggaran total anggaran belanja daerah adalah sebesar Rp437.118.617.977,60 dan telah terserap sebesar Rp362.694.184.404,51 atau sebesar 82,97 %. Terdapat sisa anggaran belanja sebesar Rp74.424.433.573,09 atau sebesar 17,03%, hal tersebut antara lain disebabkan oleh adanya kelebihan target pendapatan dan efisiensi belanja. Dari total seluruh penerimaan daerah Babar tahun anggaran 2008 yang diperoleh dari pendapatan daerah dan penerimaan pembiayaan daerah sebesar Rp511.208.239.038,20 dan dikurangi dengan total pengeluaran yang terdiri dari belanja daerah dan pengeluaran pembiayaan daerah yang berjumlahRp365.696.684.404,51 maka terdapat sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa)tahun 2008 sebesar Rp145.511.554.633,69.
“Saya menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh masyarakat Babar atas dukungan dan partisipasi aktifnya dalam memenuhi kewajiban perpajakan hingga Negeri Sejiran Setason ini untuk kedua kalinya dianugerahi penghargaan atas keberhasilan pencapaian PBB dan bangunan sektor perdesaan dan perkotaan dari Menteri Keuangan RI melalui Kanwil DJP Sumsel dan Babel,”ucapnya.

Dari kami

Tentang ForumbangkabelitungbersatuWatak FB3:Organisasi terbuka utk semua masyarakat Bangka Belitung tanpa membedakan etnis,suku,agama&kedudukan sosial serta percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, berpaham Kebangsaan Indonesia, berjiwa kemasyarakatan yg demokratis&berwawasan global

SEKAPUR SIRIH

Bahwa atas dasar keinginan yang luhur dalam mewujudkan cita-cita para pejuang pembentukan Propinsi Kepulauan Bangka Belitung terdahulu yang mencurahkan segenap pikiran, tenaga, waktu dan pengorbanan, semakin memerlukan peningkatan keterampilan dan profesionalisme untuk turut serta berpartisipasi secara aktif dalam membangun daerah sendiri demi terwujudnya masyarakat adil, makmur dan sejahtera.

Dengan semangat dan rasa memiliki daerah sendiri memicu beberapa putra-putri daerah dari berbagai profesi yang memiliki integritas dan komitmen yang tinggi untuk tidak sekedar berpangku tangan sehingga lahirlah organisasi kemasyarakatan yang mandiri dan bermartabat, serta salah satu pilar partisipasi masyarakat dalam membantu pemerintah daerah, aparat terkait serta ormas-ormas yang lain dengan menampung aspirasi yang berkembang di masyarakat serumpun sebalai untuk membangun daerah sendiri di segala sektor.

FORUM BANGKA BELITUNG BERSATU (FB3) didirikan sebagai wadah silahturahmi, pemersatu serta rasa kebersamaan dalam menjalankan program-program disegala bidang melalui pemikiran yang rasional, konseptional, kritis, objektif, konstruktif dan inovatif, kredibilitas serta loyalitas yang tinggi

Menyadari sepenuhnya peran serta dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat dengan dilandasi jiwa yang jujur dan ikhlas untuk bersama-sama menjawab setiap bentuk tantangan yang dihadapi oleh masyarakat serta bahu membahu membantu meredam konflik yang terjadi di masyarakat baik yang bersifat vertikal maupun horizontal

Dengan menjunjung tinggi adat istiadat Sepintu Sedulang, mari bersama-sama kita bangun dan pelihara negeri di tanah kelahiran yang kita cintai untuk menyongsong hari depan yang lebih baik sebagai warisan generasi yang akan datang dengan semboyan “ BERSATU…!!! ”

RIWAYAT SINGKAT

Wacana pembentukan organisasi ini pada mulanya tercetus pada pertengahan tahun 2002 oleh beberapa elemen masyarakat yang memiliki kepedulian serta idealisme yang tinggi akan daerah sendiri, kemudian pada bulan April 2003 terbentuklah organisasi dengan nama FORUM PANGKALPINANG BERSATU, yang kapasitasnya hanya berupa forum-forum silaturahmi dan bergerak dibidang sosial kemasyarakatan. Seiring berjalannya waktu organisasi ini memiliki ke anggotaan yang semakin banyak, atas usulan beberapa tokoh atau elemen-elemen masyarakat pangkalpinang agar organisasi ini lebih profesional dan diakui, serta usulan dari daerah-daerah yang ada di Bangka Belitung untuk ikut serta berpartisipasi di dalam organisasi ini maka pada awal tahun 2010 dilakukan beberapa kali musyawarah-musyawarah kecil di Pangkalpinang dan menghasilkan kesepakatan antara lain :

- Mengakomodir saran, usulan dan kepentingan daerah kabupaten-kabupaten yang ada di Prop. Kep. Bangka Belitung

- Memberi nama organisasi yang mencakup seluruh wilayah Prop. Kep. Bangka Belitung

- Membuat Akta Pendirian

- Merevisi pemantapan k epengurusan

- Membuat program kerja jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang

- Dll

Pada tanggal 03 Maret 2010 ditetapkanlah hari jadi “ FORUM BANGKA BELITUNG BERSATU “ disingkat FB3 segala ketentuan organisasi ini termaktub didalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta peraturan-peraturan lain yang tidak bertentangan dengan arah, pola umum serta kebijakan FB3.

ORIENTASI

- Mempererat silahturahmi dan persatuan serta mempertebal semangat rasa memiliki daerah sendiri

- Memajukan kesejahteraan umum unutk menggali, memanfaatkan dan mengelola kekayaan alam yang telah dianugerahkan Tuhan Yang Maha Esa kepada Masyarakat Bangka Belitung

- Tersedianya lapangan kerja serta tersalurkannya tenaga terdidik, terampil dan profesional

- Menumbuh kembangkan kesadaran dan rasa tanggung jawab setiap lapisan masyarakat untuk turut berpartisipasi aktif memelihara ketertiban dan keamanan guna lebih menjamin peningkatan keberhasilan pembangunan daerah di Prop. Kep. Bangka belitung

- Meningkatkan keterampilan bakat alamiah agar tersalurkan secara profesional, sehingga bermanfaat untuk dirinya, masyarakat dan negara

- Menanggulangi permasalahan generasi muda terutama dalam penanggulangan masalah yang merusak fisik dan mental, sebagai generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa seperti kenakalan remaja, bahaya narkoba, bahaya HIV AIDS, serta pergaulan bebas

- Menegakkan Prop. Kep. Bangka Belitung sebagai daerah hukum dalam arti daerah yang berdasarkan azas hukum yang berlaku bukan berdasarkan kekuasaan, melainkan memalui pembangunan, peningkatan dan pelaksanaan hukum nasional dalam rangka menciptakan kepastian hukum yang membela kepentingan masyarakat , daerah dan negara.

FORUM BANGKA BELITUNG BERSATU ( FB3 BANGKA BARAT )